Ads 468x60px

MENILIK SEJARAH DAN BUDAYA DIBALIK TEMBOK "THE YELLOW HOUSE"

Pernah gak sih, kalian bayangin bagaimana kehidupan para Raja pada jaman kerajaan dulu?
Mungkin seru kali ya, jika kita bisa balik ke zaman kerajaan!
Istana bala kuning yang juga dikenal dengan sebutan Yellow House, bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri dijantung kota Sumbawa. Menyimpan berbagai pusaka bukti kejayaan Kesultanan Sumbawa.


Istana Bala Kuning ini, merupakan rumah pribadi milik Sultan Muhammad Kahharuddin III  yang merupakan Raja ke-16 Kesultanan Sumbawa dari Dinasti Dewa Dalam Bawa. Dan didirikan pada tahun 1941-942 (sebelum PD II). 

Sebelum resmi ditempati oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III beserta keluarganya, istana ini ditempati oleh beberapa pejabat pemerintah Belanda yang ditugaskan di Sumbawa sampai dengan tahun 1950.
Bagian depan istana ini, dibangun berbentuk lengkung oleh sultan Muhammad Kaharuddin III untuk mengenang rumah jabatan beliau semasa beliau menjabat sebagai ketua parlemen NIT (Negara Indonesia Timur).

Nah, bangunan ini terdiri dari beberapa bagian, salah satunya yang disebut Bala Belo, yang dulunya dihuni oleh cucu cicit Sultan.

Demi mengenalkan sejarah untuk khalayak umum, masyarakat Sumbawa khususnya dan terutama generasi muda Sumbawa. Istana Bala Kuning ini telah dijadikan sebagai musium. Banyak sekali benda-benda bersejarah warisan peninggalan kesultanan Sumbawa yang tersimpan di Istana Bala Kuning.

Tidak seperti musium-musium pada umumnya. Koleksi barang kuno di bala Kuning tidak ditempatkan di rak-rak kaca. Melainkan dipajang layaknya ornamen rumah biasa. Namun tertata rapi dan terjaga dengan baik tentunya.

Atmosfer suasana tempo dulu terasa sangat kental saat kita berada di dalam Istana. Didukung juga oleh  warna kuning bangunan, yang dipadukan dengan ornamen keramik kuno disetiap sudut ruangan. Dan juga lampu peniggalan Belanda yang masih berfungsi di ruangan depan semakin menambah nuansa kuno.

Banayak sekali benda pusaka bersejarah yang tersimpan di  Bala Kuning. Seperti keris, tombak, mahkota, pakaian kebesaran raja dan masih banyak lagi. Ada juga Al-Quran hasil tulisan tangan Muhammad Ibn Abdullah Al Jawi yang dibuat pada tahun 1784. Al-Quran tersebut dilapisi emas, perak dan perunggu. Kondisinya pun masih terawat.

Disalah satu dinding ruangan terpajang rapi beberapa foto keluarga sultan dan juga piagam penghargaan. Tetapi salah satu yang menjadi perhatian saya yaitu baju perang besi yang beratnya mencapai 10 kg. saya sampai ngebayangin bagaimana ya? rasanya memakai baju tersebut hehe...
Baju besi dengan berat 10 kg

Ada yang tau gak ini barang apaan?
Penasaran sama foto diatas barang apaan? katanya sih, sarung tangan sawit langka. Masih penasaran? 
yuk berkunjung ke Istana Bala Kuning, yang berada tepat dipusat kota Sumbawa yaitu
di jl. Dr. Wahidin, Sumbawa Besar, sebelah timur taman pahlawan 

dan wisma kota Sumbawa Besar. 

Sekedar info nih guys.

Setelah sultan Muhammad Kaharuddin III wafat pada tahun 1975, terjadi kekkosongan tahta di kesultanan sumbawa selama 36 tahun. Baru melalui muskara rea Lembaga Adat Tana Samawa (tanah Sumbawa) pata 5 april 2011 lalu, dinobatkanlah Daeng Muhammad Abdurrahman Kaharuddin sebagai sultan sumbawa ke-17 dengan gelar Sultan Muhammad Kaharuddin IV. Prosesi dilangsungkan di Istana Dalam Loka  dan di Masjid Agung Nurul Huda, Sumbawa Besar. Prosesi dihadiri oleh lebih dari 17 raja dan Sultan dari seluruh Indonesia.

Pengalaman yang menyenangkan sekali saat berkunjung kesana. Banyak sekali ilmu tentang budaya dan sejarah yang saya dapat. Istana Bala Kuning sangat sesuai bagi kamu yang ingin berwisata sembari belajar budaya dan sejarah. jangan sampai orang asing yang lebih tau ya guys, tentang budaya dan sejarah daerah kita. yuk berkunjung ke sumbawa, yuk ke bala kuning.



Penulis : Trisna J. Akbar

 
 
Blogger Templates