Mengintip Kejayaan Peradaban Para Leluhur..
"Kesultanan Sumbawa 1674–1958"
-Wikipedia-
Hingga saat ini semua orang masih bisa menyaksikan kejayaan Kesultanan Sumbawa yang pernah berkuasa pada zamannya lewat bangunan megah Istana Dalam Loka, bangunan akbar yang ditopang langsung oleh 99 tiang penyangga.
Dalam Loka pertama kali dijulangkan pada tahun 1885 silam, pembangunan pertama kali dipelopori oleh Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III, Raja ke-16 Kesultanan Sumbawa dari Dinasti Dewa Dalam Bawa.
Bukan sekedar bangunan raksasa yang menjulang diatas banyak kaki, Dalam Loka juga mencerminkan "adat berenti ko syara, syara barenti ko kitabullah", maksudnya adalah semua aturan adat istiadat maupun nilai-nilai dalam sendi kehidupan masyarakat Sumbawa harus selaras dengan jalan Islam.
99 Tiang Dalam Loka |
Lebih menarik adalah bangunan ini menghadap ke arah selatan bukan tanpa makna. Berdasarkan hukum arah mata angin, arah selatan sangat dipercaya mampu memberikan suasana yang nyaman, sejuk, tenteram dan damai.
Selain itu, arah ke Selatan menjadikan pemimpin selalu ingat dengan masa lalu yang akan memberikan kebijaksanaan dan kearifan bagi pemimpin dalam menyikapi masa lalu untuk kekuatan mengarungi masa depan.
Dalam Loka merupakan kompleks kerajaan, bangunan utama Dalam Loka disebut dengan Bala Rea, yaitu dua buah bangunan panggung besar yang menyatu. Bagian dalam istana tak kalah menariknya, dengan ruangan super besar yang memanjang, banyak berderet ruangan sakral yang menghiasi interior kerajaan.
Istana Dalam Loka |
#1 Lunyuk Agung, ruangan paling depan, dijadikan sebagai ruang musyawarah, resepsi, dan serangkaian kegiatan sakral kerajaan.
#2 Lunyuk Mas, kamar khusus yang diperuntukkan bagi permaisuri, termasuk juga para isteri menteri kerajaan, posisi rungan ini berada disamping ruangan Lunyuk Agung.
#3 Ruang Dalam sebelah barat, terdiri dari kamar-kamar yang memanjang ke bagian belakang, ruangan ini adalah ruangan khusus raja (Repan), disampingnya kemudian ada ruangan khusus ibadah yang hanya memakai sekat dari kelambu. Kemudian bagian selanjutnya disebut Ruang Dalam, ruang ini adalah kamar tidur Permaisuri, termasuk dayang-dayang.
#4 Ruang Dalam sebelah timur, ruang ini terdiri dari empat kamar, diperuntukkan bagi putra/putri Raja yang telah berumah tangga. Di ujung utaranya adalah letak kamar pengasuh rumah tangga.
#5 Ruang Sidang, terletak pada bagian utara (bagian belakang) Bala Rea. Pada malam hari ruangan ini digunakan sebagai tempat tidur para dayang.
#6 Dapur terletak berdampingan dengan ruang perhidangan.
#7 Kamar Mandi, terletak di luar ruang induk, yang memanjang dari kamar peraduan raja hingga kamar permaisuri.
#8 Bala Bule, letaknya persis di depan ruang tamu permaisuri (Lunyuk Mas), berbentuk rumah dua susun. Lantai pertama yang sejajar dengan Bala Rea sebagai tempat putra/putri raja bermain, sedangkan lantai dua untuk tempat Permaisuri beserta istri para bangsawan menyaksikan pertunjukkan yang dilangsungkan di lapangan istana. (Data Via Sejarah Dalam Loka)
Interior Dalam Loka yang Sakral |
"Mendengar Seribu Kali
Tak Sebagus Melihatnya Satu Kali"
Tak Sebagus Melihatnya Satu Kali"
-Olympus Has Fallen-
Quote Korea diatas yang dilantunkan dalam Film Action Olympus Has Fallen sangat
tepat untuk menggambarkan keagungan Dalam Loka, meskipun kita mendengar
dan membaca tentang Dalam Loka seribu kali, tapi tak sebagus saat kita
melihatnya langsung, walau hanya satu kali.Jadi jika Anda ingin menyaksikan langsung Istana yang masih berdiri kokoh Ini, silakan mampir ke Sumbawa, lokasi yang berada di pusat kota menjadikan tempat ini banyak dikunjungi wisatawan.